Greget Belalang Goreng





                Sebelum menuju Pracimantoro dimana nenekku satu-satunya tinggal, kali ini kami (aku dan keluarga) memilih jalur lebih jauh. Yaitu, dari Kudus lalu ke Yogyakarta kemudian lewat pemukiman asri di Gunung Kidul terlebih dahulu. Menuju Gunung kidul yang asri, aku sempat melewati daerah yang bernama Wonosari. Disitulah aku merasa greget karena melihat banyak penjual belalang goreng di pinggiran jalan. Maka aku berbaik hati dengan rasa gregetku dengan menuruti teriakan kecil di lubuk hati untuk berhenti sejenak dan membawa pulang sebagai oleh-oleh.


                Sesampainya aku duduk kembali di mobil, aku malah merasa geli dan heboh memperhatikan seekor hewan yang menurutku menakutkan (Jujur, aku takut belalang), dan mengerikan (Sungguh, menurutku belalang adalah “ngeri”) ini. Dengan rasa bangga, aku menatapnya tajam dan bergidik ngeri dengan bisikan yang kulontarkan secara tiba-tiba saat itu,
                “Haa..! Lihat saja nanti, akan ku makan kau.” Aku merasa seperti kanibal. J

              
                  Disaat argumen konyolku berlangsung, adzan dzuhur pun berkumandang merdu menerobos pohon-pohon lebat tinggi disejauh mata memandang. Saat itulah aku tidak memperhatikan belalang goreng yang sedari tadi menyita perhatianku itu. Karena tiga orang adikku yang berada tepat di sebelah kanan kiriku menyuarakan lantang,
                “Hooo…sudah sampai Gunung Kidul. Itu ada masjid.”
                “Shalat dulu kan Abah, Ummi..?”
                “Ummi.. aku kebelet pipis.”/hibariohara/
               
Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
Anonymous
AUTHOR
April 7, 2015 at 4:13 PM delete

jun-chan mulai kumat psikopatnya :3

Reply
avatar