Lomba Penulisan Kisah “Aku & Ibuku” SMA & SMK Se Jawa Tengah

Menyambut Hari Ibu, PT Era Adicitra Intermedia mengadakan kompetisi menulis kisah untuk para pelajar SMA&SMK. Tentu saja dengan juri yang sangat berkompeten di bidangnya, salah satunya adalah Penulis Senior Indonesia yang sudah bolak balik ke Luar Negeri tanpa biaya sendiri melainkan pure dari hasil ia menulis, Cahyadi Takariawan.^^
                Pertama kali mendengar info lomba ini ketika suatu hari menyebalkan benar-benar datang padaku..
                Pertama, aku bangun kesiangan. Kedua, hal itu mendukungku untuk ikut terseret sekaligus terjebak keramaian tengah kota menuju tempat sekolah-ku berada. Ketiga, aku akan menjadi orang terakhir atau bahkan telat untuk mengumpulkan tugas pada salah seorang guru yang sebelum hari ini mengatakan seluruh tugas yang beliau berikan ingin sudah ada di mejanya pagi sebelum pukul 07.00. Baiklah, kedua kakiku kurasa cukup kencang untuk berlari menembus gerbang yang saat itu tanpa pengawasan. (Aku beruntung karena biasanya ada beberapa guru yang bersiap siaga mengomeli siapapun tanpa ampun ketika sampai sekolah di saat-saat seperti ini). Ini sudah pukul 07.15.

                Masih dengan pandangan tak ku percaya karena aku bimbang saat harus mengumpulkan tugas di kantor guru lantai satu atau naik ke lantai tiga dimana kelasku berada dan mungkin sudah mulai pelajaran pertama hari ini, Sastra Indonesia. Yaa.. sudahlah, aku melaju ke kantor guru dan kulihat meja seorang guru yang kumaksud masih ada beberapa tugas yang ditumpuk di meja begitu saja. Pasti beberapa temanku sudah berlomba-lomba mengumpulkan tugasnya pagi tadi.

                 Selamat dari pengumpulan tugas, akhirnya aku keluar dari kantor guru dan tanpa sengaja aku menatap heboh papan informasi tepat di depan ruang kantor guru. Tentu saja, tentang lomba yang di atas. Aku malah semakin asik membaca ketentuannya dan dengan bodohnya lupa bahwa ini sudah mulai jam pelajaran.
                “Jun, dari tadi kenapa belum ke kelas? Ibu nunggu kamu ya karena ini,” Seseorang menepuk pundakku pelan dan mengarahkan telunjuknya ke arah papan informasi. Dan saat itu juga aku menoleh menatap wajahnya dan sadar bahwa dia adalah guru Sastra Indonesai ku yang baru saja turun dari lantai tiga, karena berniat mencari beberapa buku di meja kantornya.

                “Eeh… “ Aku tersenyum lebih bodoh karena malu tertangkap agak nakal dengan tidak segera mengikuti pelajaran beliau. Dasaarr..! Namun begitulah awal cerita ku ditawari sebuah job menulis dengan membawa nama sekolah dengan pesaing dari seluruh SMA&SMK Se Jawa Tengah. 


                Dan Alhamdulillah aku keluar menjadi juara III. Dengan judul kisah ku “Warna Krayon Zahra” dan “Ketika Ayah Tidak Tahu”. Saat itu pemberian hadiah sekaligus penghargaan bertempat di Surakarta. Disana bukan hanya berlangsung acara itu, tapi juga sekaligus acara semacam Talk Show “Kuliah Pranikah” dengan narasumber Cahyadi Takariawan, S.Si. Apt. dan H. Abdul Kharis A., S.E. M.Akt (Beliau Direktur PT Era Adicitra Intermedia). Sungguh, aku bahkan tidak mengira bisa berbincang cukup lama dengan Cahyadi Takariawan usai acara itu selesai, karena ternyata istri beliau adalan teman ummi ku sejak kuliah. Dan tentu saja, aku tidak akan lupa foto ini./hibariohara/.





Previous
Next Post »

2 comments

Write comments