Dimana saat kita mengeluarkan
satu kata, maka jutaan mata melihatnya. (Walaupun tidak semuanya
mendengarkanmu). Tapi sungguh, ketika pertama kali mendapat tawaran menjadi
pembawa acara, saat itulah timbul rasa ingin belajar menjadi seseorang yang
percaya diri.
Kalian melihatnya. Bukan acara
yang disaksikan seluruh dunia,memang. Tapi syaraf jiwa yang menerima adalah
orang-orang yang pasti ingin belajar menjadi sepertimu. Saat itu, saya duduk di
salah satu SMA Swasta di Kudus untuk menuntut ilmu. Ada hari dimana penuh
dengan waktu untuk bermanja dengan pertunjukan dari kreatifitas para siswa
disana. Dan di hari itulah saya terpilih menjadi satu dari tiga orang yang
memimpin acara itu sampai berakhir. Tentu saja ini bukan karena di sengaja,
karena saya sempat berusaha aktif di jurusan yang saya tempuh saat itu. Ya,
saya di jurusan Bahasa.
Setiap hari belajar merangkai
kata melankolis saat ditunjuk berpuisi. Setiap hari belajar mempermainkan
perasaan sendiri saat ditunjuk drama kolaborasi. Setiap hari belajar membedah
jutaan kata absurd saat ditunjuk mengartikan rasa dari lirik lagu. Setiap hari
menenggelamkan diri dengan tumpukan novel melayu saat harus lembur synopsis
karya. Lihat, betapa Bahasa membuatmu lebih hidup dalam hidup.
-
Cobalah menjadi luar biasa. Jangan lakukan
hal-hal yang sudah biasa.
-
Sudahlah. Kau hanya perlu bangga dengan usahamu
sendiri. (Meniru kebanyakan orang itu basi).
-
Percaya apa yang kau lakukan akan membuatmu
merasakan manisnya buah-buahan segar.
“Ada banyak bunga yang tumbuh di
dunia ini, aku tidak hanya memintamu untuk menjadi seperti mereka. Tapi jadilah
satu bunga yag mekar di antara yang lainnya. Yang mewarnai, yang menghidupi,
yang menyenangkan hati…” (Saya pernah membaca kutipan ini, tapi saya lupa dari
mana )./hibariohara/
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon