SKI Punya Cerita








Rohis Putih Abu-abu (SMA Muhammadiyah Kudus) punya banyak cerita…
                Kami bermakna ketika kami harus ada.
                Kami berbahagia ketika selalu saja ada….buanyak tempat jiwa berkiprah.
                Kami bertekad istimewa ketika sudah ada yang luar biasa.
                Kami mewarnai corak perjuangan yang tidak hanya berdiam saja.
                Kami hidup untuk rohani muda bersahaja.
                Karena HARAPAN ITU MASIH ADA./hibariohara/

 

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum ….

Saling mendoa’aknnya kita diantara saudara adalah yang utama. Dan SKI (Studi Kerohanian Islam) ini ku kenal ketika pertama kali mengenal SMA Muhammadiyah Kudus sebagai tempat berlabuhnya keinginanku untuk menjalani masa putih abu. Aku belajar mengenal rohani dengan cara yang istimewa.(hipnotis/terapi,pembersihan hati/rukyah,micro teaching,tausiyah kecil-kecilan mulai dari membawakan kultum hingga dakwah di depan kelas). Disitulah aku belajar berbicara dengan tenang saat berada di antara puluhan hingga ratusan audiens. Aku belajar mengurus mushola sekolah bersama teman –teman lainnya. Aku belajar mengatur pembendaharaan infaq yang setiap hari Jum’at harus dilaporkan ke wakil kepala sekolah bagian keislaman.(sungguh, semua itu menyenangkan ketika kau merasa bahwa kita ada untuk semuanya. jika hanya merasa sebagai seorang siswa SMA yang biasa dan pulang pergi untuk duduk di kelas mendengarkan seseorang yang biasa disebut sebagai guru dan manut saja menghadapi lembaran kertas yang membuat keringat dingin tak segan keluar biasa disebut ulangan harian/ujian, SEMUA ITU NGGAK ENAK).

               Kami bukan hanya di mushola dan mengadakan training kader dakwah saja. Kami bahkan dibanjiri job untuk mengawasi segala acara yang berlangsung di sekolah. Misalnya..









            Ini saat penerimaan siswa baru, biasa disebut dengan Masa Orientasi Siswa (MOS). Pihak OSIS di sekolah kami memberi amanah kepada kami untuk meng-handle hampir 90% acara selama 3 hari berturut-turut. Dan saat itu pula, aku di beri amanah menjadi Master Of Trainer (MOT). Yaitu pemimpin acara yang berhak mengatur jadwal sekaligus isi acara MOS saat itu. Karena disitu MOS berlangsung pada bulan ramadhan, maka kami tidak akan menggunakan cara keji dan konyol untuk acara orientasi ini. Kami tadarus bersama, komunikasi santai bersama, wawancara intensif mengenai pemahaman agama dan mengaji, motivasi pengembangan bakat minat, dan banyak saran untuk menjadi siswa yang teladan pastinya.



           SKI selalu saja dilibatkan di berbagai acara, entah menjadi pembawa acara,asisten pembicara, bahkan pembicara sekalipun. Salah satu nya adalah pengalaman hebat yang saya rasakan bersama salah seorang teman saya ketika mendapat amanah untuk mengisi acara muhasabah tengah malam secara dadakan tanpa persiapan dan latihan. (Saat itu kami sungguh bingung dan takut untuk meng-iyakan, karena peserta muhasabah ini adalah seluruh peserta didik baru yang ada. Aku yakin itu ada ratusan). Dan kami semakin tercengang karena muhasabah kali ini adalah di lapangan terbuka tanpa alas tanpa atap. Berbekal niat,tekad,semangat (hal yang sudah pasti), dan 2 buah microphone, juga speaker dengan nada menyentuh bervolume keras, kami berhasil menciptakan suasana muhasabah bak motivator handal. (Menurut saya dan teman saya sih gitu…berprasangka baik dengan sedikit bumbu ke-pede-an boleh kan ya, maksudnya biar kedepannya kita optimis niat buat kebaikan gituuu)^^.









Saat itu SKI punya Pak Ali Mustofa dan Pak Saerozi , beliau-beliau inilah Pembina,pembimbing,pengarah,pelatih,pemberi saran,pelindung,penguat, dan kawan-kawan. Hehe… Ya, beliau orang tua SKI yang memiliki banyak peran atas berkembangnya minat,semangat,bahkan tempat bakat saat itu. Termasuk setiap even muhasabah seperti yang di atas, beliau pasti berada di sekeliling kami sebagai pengarah. (Sungguh Pak, kalimat tadi memang keluar dari mulut kita masing-masing. Cieeehh..). Tapi sungguh, saudaraku. Acara itu sukses membuat puluhan orang menangis dan puluhan lainnya bahkan berteriak takbir. Ketika banyak cerita tentang keberadaan rohis yang terpencil,terpuruk,tak bergairah, dipertanyakan, bahkan hampa, tapi kami sempat berfikir lagi bahwa harapan itu memang masih ada.




           Banyak sekali agenda yang telah kami laksanakan di SMA Muhammadiyah Kudus itu. Tapi begitu banyak agenda membuatku tak kuasa menceritakannya disini secara biasa. Hehehe… . kemudian inilah even terakhir SKI untuk menutup kepengurusanku dan angkatanku untuk segera di amanahkan ke adik kelas. Berikut beberapa suasana saat kami melepas rindu tidak ingin saling berpisah. (Karena setelah itu kami memiliki tujuan menuntut ilmu yang beda-beda).







        Tapi memang tidak akan kami lupakan dan berhentikan sampai disini agenda-agenda istimewa yang sudah-sudah. Karena kami telah katakan pada penerus kami bahwa,
                “Apapun masalahmu dalam berusaha berbuat baik,
                Apapun usahamu untuk menegakkan yang benar,
                Apapun keluh kesahmu dalam setiap redup semangatmu itu,
                Harapan Itu Masih Ada”./hibariohara-SKISMAMUHKU/









Previous
Next Post »