7
event perdana Phoenix Publisher, saat itu sudah sampai pada event ke 5 nya.
Sebuah puisi untuk sastrawan Indonesia. Aku berfikir keras untuk tidak
mengambil gambaran chairil anwar atau sapardi djoko damono, karena kesempatan
lolosku mungkin akan lebih tidak tampak karena kuyakin pasti banyak penulis
lain yang ingin mempersembahkan sebuah puisi terindah untuk pujangga hebat itu.
Aku pun ingin sekali rasanya.
Namun
ku ingat ada satu nama. Mungkin sudah banyak yang pasti mendengar
karya-karyanya. Tapi entah mengapa aku bertekad untuk memilihnya. Roestam
Effendi.
Masih
kuingat betul ketika aku masih SMA. Teater DJARUM mempersembahkan sebuah
pertunjukan berjudul Jiwa Perwira di
sekolahku. Dan kudapatkan hadiah cuma-cuma dari ketua pelaksananya kala itu,
sebuah buku cetakan 2013 dari Pustaka Jaya bekerjasama dengan Bakti Budaya
Djarum Foundation dengan judul “Puitika Roestam Effendi dan Percikan
Permenungan” karya dari Ajip Rosidi. Dikarang saat penindasan colonial Belanda
menghebat sekali.
Roestam
Effendi, tidak kalah berani dan lugas dari chairil dan sapardi. Roestam juga
memiliki ciri khas penggunaan tanda baca di setiap bait puisinya. “MEMETIK
TANGKAI SUSUNAN KEMBANG”, adalah judul yang kupersembahkan dalam event ini.
Check
the book PUISI UNTUK SASTRAWAN INDONESIA
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon